blog visitors

agama di tengah moderinitas

bismillah.gif

AGAMA DI TENGAH MODERNITAS
Istilah “pembaruan” berasal dari kata “baru” yang berarti sesuatu yang belum pernah ada, tidak pernah dilihat, diketahui ataupun didengar sebelumnya. Dalam kajian keislaman, pembaruan pemikiran mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah pemahaman lama mengenai agama, institusi-institusi lama dan sebagainya untuk disesuiakan dengan susana baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern.  
Harapan dari pembaruan pemikiran yaitu:
1.                       Munculnya pemahaman islam secara lebih intelektual dan rasional
2.                       Pemahaman lebih modern terhadap islam itu sendiri
3.                       Tetap menjadikan al-quran dan hadist sebagai dasar nafas dan jantungnya
4.                       Tidak hanya dalam level pemikiran saja, tetapi ada juga pembagian tugas
Dalam pembaruan pemikiran keislaman, ada relevansi terhadap pembangunan bangsa yaitu pemahaman agama lebih rasional, pemikiran islam lebih menawarkan kesadaran pluralistik, menekankan dengan kuat sekali dinamika manusia, menekankan kuat penguasaan ilmu dan tekhnologi dan adanya upaya untuk meraih kemajuan bersama al-quran dan hadist.
Fundanmentalime adalah munculnya sebuah corak keberagaman yang baru dikalangan umat beragama. Fundanmentalisme sendiri muncul untuk menentang moderenisme yang menerima perubahan sosial sebagai hukum sosial yang tidak terhindarkan . Aliran fundamentalisme melawan arus pemikiran ilmiah yang mendasarkan diri pada penalaran dan arus sekulerisme.
Orang-orang rabbani adalah orang-orang yang mempunyai semangat ketuhanan dalam hidupnya yang merupakan inti dari semua ajaran nabi dan para rasul allah SWT. Intinya bahwa dalam al-quran ditkankan intelektual rabbani dapat dipahami sebagai intelektual atau orang terpelajar yang mengfungsikan akalnya dalam memikirkan, menganalitis, merenungkan fenomena alam dan kehidupan serta dalam mencari pemecahan setiap masalah yang dihadapinya dan masyarakatnya dan tetap berketuhanan.  Ada  4 landasan berpikir yang digunakan intelek rabbani, yaitu:
1.                       Sikap ilmiah dan objektif
2.                       Sikap tauhid
3.                       Sikap khalifah
4.                       Sikap tanggung jawab moral  
Ada 3 landasan aksi yang dimiliki oleh seorang intelektual, yaitu:
1.                       Kebebasan menetapkan keputusan demi masa depanya yang lebih baik
2.                       Kebebasan berpikir
3.                       Menegakkan zikir
Agar peran intelektual rabbani tetap terjaga kontiniutasnya, maka dari mereka ini sangat dibutuhkan kemampuan mengembangkan sikap sebagi berikut:
1.                       Kesadaran dan kemauan yang tinggi
2.                       Adanya persiapan dan bekal intelektualisme yang memadai
3.                       Kemampuan menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan
4.                       Sikap responsif terhadap berbagai persoalan bangsanya
5.                       Dapat berpikir jernih dan objektif
Dalam visi al-quran ditegaskan  menyampaikan informasi keilmuan kepada masyarakat bagaiman pengembangan dirinya,  menjelaskan bagaimana islam harus dijadikan sabegai pedoman hidup dan mampu pula menjelaskan bahwa agama ini dapat menawarkan kebahagiaan dan kesuksessan.

0 comments:

Post a Comment