blog visitors

NGAPAK

BANJARNEGARA ORANG NGAPAK

"ora ngapak ora ndupak", itulah kata yang saya bangga-bangga kan setelah saya mengerti arti kata ngapak. awalnya saya tidak tahu apa itu arti NGAPAK. Setibannya saya sampai di kota jogjakarta untuk menuntut ilmu, dan berkenalan dengan teman-teman baru, saya di panggil anak NGAPAK. entah apa arti dari NGAPAK itu.
setelah saya tanya pada teman baru saya, ternyata NGAPAK itu adalah bahasa yang biasa digunakan oleh orang-orang jawatengah antara BANJARNEGARA, purbalingga, banyumas, tegal, cilacap dan lain-lain. mungkin orang-orang di jogjakarta merasa aneh dan lucu mendengarkan bahasa NGAPAK. bahasa NGAPAK sendiri di dominasi kata vokal A ataupun E di tiap akhir kalimat. berbeda dengan di daerah jogjakarta, semarang, temanggung, dan lain-lain mereka lebih dominan menggunakan huruf vokal O di tiap akhir kalimat. sebagai contoh.....


bilang "jangan seperti itu"
orang NGAPAK : aja kaya kuE
orang jogjakarta : ojo koyo ngono

bilang "iya"
orang NGAPAK : iya/ iza/ iye
orang jogjakarta : iyo

bilang "disana"
orang NGAPAK : neng kana
orang jogjakarta : neng kono

itulah sebagian kecil perbedaan bahasa di BANJARNEGARA dan sekitarnya dengan JOGJAKARTA dan sekitarnya. tapi dengan perbedaan tersebut jangan dijadikan ajang saling ejek, ataupun menjadi pembeda. karena walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu juga. untuk karena itu, wahai anak-anak NGAPAK jangan bersedih jika kita di ejek. kita harus bangga dengan bahasa kita sendiri. tetaplah jaga persatuan dan kesatuan kita. dan bahagialah kalian yang berbahasa NGAPAK...

HIDUP NGAPAK!!! 

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA..
kalo bisa sekalian klik iklannya yah???
hehe

1 comments:

masgatto said...

budayawan banyumas Ahmad Tohari mengatakan :“Saya tidak suka dengan sebutan NGAPAK-NGAPAK buat istilah Bahasa Banyumas. Itu penghinaan terhadap Bahasa Banyumas. Karena apa? Kata NGAPAK-NGAPAK itu memang seloroh buat orang Jakarta atau luar daerah yang bermaksud untuk mengolok-ngolok bahasa kita yang didengarnya kasar….”

liat di http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/02/04/ahmad-tohari-tidak-suka-ngapak-ngapak-banyumas-525651.html

Post a Comment